
Kamis, 08 Maret 2012
di
20.12
|
Sumber http://khalem.wordpress.com/2010/11/07/teknologi-informasi-dan-perkembangan-sistem-akuntansi/
Download link http://www.ziddu.com/download/18677541/1115111178.doc.html
Download link http://www.ziddu.com/download/18677541/1115111178.doc.html
PENGGUNAAN
TEKNOLOGI INFORMASI TERBARU DALAM BIDANG AKUNTANSI
Perkembangan teknologi inforamasi sangat berpengaruh
dalam segala bidang. Tidak hanya dalam bidang bisnis tetapi juga dalam
bidang-bidang lain seperti kesehatan, pendidikan, pemerintahan. Teknologi
informasi turut berkembang sejalan dengan perkembangan pearadaban. Kemajuan
teknologi informasi juga berpengaruh signifikan pada perkembangan akuntansi.
Perkembangan akuntansi akibat kemajuan teknologi terjadi dalam tiga babak,
yaitu era bercocok tanam, era industri, dan era informasi. Peranan teknologi
informasi terhadap perkembangan akuntansi pada tiap-tiap babak berbeda-beda.
Semakin maju teknologi informasi semakin banyak pengaruhnya pada bidang
akuntansi.
Peran teknologi informasi dalam membantu proses
akuntansi dalam perusahaan/organisasi telah lama berlangsung. Alasan utama
penggunaan teknologi informasi dalam akuntansi ialah efisiensi, penghematan
waktu, biaya dan tenaga kerja. Alasan lain termasuk peningkatan efektifitas,
mencapai hasil/output laporan keuangan dengan benar serta perlindungan atas
aset perusahaan.
Secara singkat manfaat teknologi informasi dalam
akuntansi adalah :
* Menjadikan pekerjaan lebih mudah (makes job easier).
* Bermanfaat (usefull).
* Menambah produktifitas (Increase productivity).
* Mempertinggi efektifitas (enchance effectiveness).
* Mengembangkan kinerja pekerjaan (improve job
performance)
Sistem informasi akuntansi akan melaksanakan lima
fungsi utamanya yaitu :
1.
Mengumpulkan dan menyimpan data dari semua aktivitas dan transaksi perusahaan.
2.
Memproses data menjadi informasi yang berguna pihak manajemen.
3. Memanajemen
data-data yang ada kedalam kelompok-kelompok yang sudah ditetapkan oleh
perusahaan.
4. Mengendalikan
kontrol data yang cukup sehingga aset dari suatu organisasi atau perusahaan
terjaga.
Penggunaan
teknologi informasi dalam bidang akuntansi misalnya:
1.
Just In Time (JIT)
Sistem ini pesanan pembelian untuk barang-barang
persediaan dibuat berdasarkan konsep “permintaan-tarik” dan bukannya
berdasarkan suatu interval tetap (bulanan atau mingguan) secara “dorong” untuk
memenuhi tingkat persediaan tertentu.
Cirinya :
Cirinya :
·
Lingkungan JIT merupakan suatu lingkungan arus yang
berkelanjutan dan bukannya lingkungan batch.
·
Mensyaratkan operasi pemrosesan secara kontinu, untuk
meminimalkan atau mengeliminasi persediaan secara keseluruhan.
·
Mengeliminasi kesi-siaan dalam proses manufaktur dan
menekankan adanya pengembangan secara terus-menerus dalam operasi.
·
Merupakan konsep yang mirip dengan TQM (Total Quality
Management), dan dalam banyak hal sebagai aspek penting dalam TQM.
·
Kegiatan pemrosesan muncul dengan konsep “tarikan”.
Kegiatan (seperti pemesanan produk baru) terjadi hanya pada saat dibutuhkan
untuk memenuhi permintaan pelanggan. Permintaan pelanggan, yang ditandai oleh
order penjualan saat ini, “menarik” (menyebabkan pemicu) pesanan mulai dari
pemrosesan permintaan ulang. Akibatnya dilakukanlah pesanan kepada pemasok.
Pesanan kepada pemasok didasarkan pada penjualan yang aktual untuk mengisi
kembali persedian yang telah terjual. Permintaan penjualan saat ini “menarik”
(secara otomatis memicu) terjadinya pesanan untuk mengisi persediaan. Sehingga
pedagang eceran dapat memesan dengan dasar kecenderungan pembelian yang terjadi
saat ini.
2. Web Commerce
Yaitu perdagangan dengan jaringan internet. Penjualan
melalui jaring internet (World Wide Web) merupakan bagian integral dari
perekonomian. Penjualan tersebut menyediakan banyak keuntungan baik bagi
konsumen maupun penyedia barang.
Keuntungan bagi konsumen :
·
Tidak perlu antri untuk dilayani oleh pramuniaga atau
mendapatkan informasi produk.
·
Melalui software berbasis jaringan internet yang
canggih, seorang pelanggan dapat memperoleh jawaban yang cepat atas pertanyaan
yang kompleks mengenai produk yang bersangkutan.
·
Transaksi berbasis web biasanya dilindungi dengan
fasilitas enkripsi untuk alasan keamanan.
Keuntungan bagi penyedia barang :
·
Penghematan biaya karena adanya pemesanan secara
otomatis.
·
Pengkodean elektronis secara otomatis atas data
transaksi.
·
Rendahnya biaya overhead. Seluruh toko internet dapat
ditampung dalam satu komputer desktop.
·
Barang dapat dipasarkan ke segenap penjuru dunia.
·
Pemutakhiran, pengenalan produk baru dan perubahan
harga dapat dilakukan secara cepat.
Yang banyak menjadi perhatian masyarakat dalam
pembelian melalui Web adalah aspek keamanan dan perlindungan data pribadi.
Berdasarkan alasan tersebut, American Institute of Public Accountant
mensponsori adanya “label persetujuan” Web Trust yang dapat diterbitkan oleh
para akuntan publik yang telah secara khusus terlatih, untuk diberikan kepada
situs Web yang memenuhi kriteria.
3. Electronic Data Interchange (EDI)
3. Electronic Data Interchange (EDI)
Merupakan pertukaran dokumen bisnis dari komputer ke
komputer melalui jaringan komunikasi. Berbeda dengan E-mail di mana pengiriman
pesan dibuat dan diinterpretasikan oleh manusia(orang ke orang), sedangkan
pesan-pesan EDI dibuat dan diinterpretasikan oleh komputer. Standar EDI untuk
publik, khususnya ANSI X.12, telah memberikan dampak besar terhadap
pengembangan sistem tanggap cepat yaitu :
·
Untuk publik menyediakan rancangan umum untuk pertukaran
data, dan dengan demikian mengurangi biaya dan kesalahan referensi silang kode
oleh pihak-pihak dalam transaksi EDI.
·
Menghubungkan sistem komputer perusahaan pengecer
dengan sistem komputer pemasok akan menghilangkan pemrosesan kertas dan memungkinkan
untuk menempatkan dan memproses pesanan pembelian secara cepat, sehingga
mendukung pengiriman tanggap cepat.
·
Pemasok dapat membuat tagihan untuk pengecer. Dalam
beberapa kasus, pembayaran Transfer Dana Secara Elektronik (Electronic Funds Transfer-EFT)
dapat dilakukan oleh pengecer ke rekening pemasok.
Semua kejadian ini, termasuk pengambilan pesanan dari
persediaan pemasok, dapat dilakukan tanpa keterlibatan manusia.
4. Computer Integrated Manufacturing (CIM)
Merupakan pendekatan terpadu untuk pemanfaatan
teknologi informasi pada perusahaan manufaktur. Komponen- komponen sistem CIM
biasanya :
·
Mencakup stasiun-stasiun kerja perancangan bantuan
komputer (Computer Aided Design-CAD).
·
Sistem pengendalian dan monitoring produksi secara
realtime.
·
Sistem pemesanan dan pengendalian persediaan.
Kelebihan CIM yaitu :
·
Dirancang untuk mendukung operasi yang terdistribusi.
Komponen-komponen CIM diatas dihubungkan melalui jaringan komputer dan
dilengkapi dengan sistem software.
·
Mengurangi biaya informasi. Melalui EDI, memungkinkan
hubungan yang lebih dekat antara produsen, pemasok, dan pelanggan.
·
Otomasi data sumber mengenai kegiatan produksi adalah
hal yang penting bagi CIM, karenanya, kode bar yang dapat dibaca oleh mesin dan
teknologi scanning merupakan komponen-komponen sistem yang penting.
5. Electronic Funds Transfer (EFT)
Merupakan sistem
pembayaran dimana pemrosesan dan komunikasi sepenuhnya atau sebagian besar
dilakukan secara elektronik.
Cirinya :
·
Sistem EFT menyediakan fasilitas perpindahan dana
secara elektronik antar organisasi yang didasarkan pada instruksi pelanggan.
·
Bank dapat berhubungan dengan aplikasi-aplikasi EDI
organisasi.
·
Industri perbankan dan keuangan menggunakan :
1. FedWire, merupakan
sistem pembayaran dan komunikasi elektronik. Berbagai bank yang memiliki
rekening pada bank sentral Amerika untuk mentransfer dana antar mereka.
2. Clearing House
Interbank Payment System (CHIPS), merupakan sistem Wiring otomatis yang
digunakan untuk mengkliringkan pembayaran Eurodollarantara lembaga-lembaga
keuangan AS dengan non-AS.
3. Clearing House
Automated Payment System(CHAPS), merupakan fasilitas yang menyediakan transfer
dana Pound Sterlingyang selesai dalam satu hari (same day settlement) yang
digunakan oleh bank-bank kliring besar di Inggris dan Bank of England.
Diposting oleh
Santika Demayanti
Label:
resume
0 komentar:
Posting Komentar